RSS

Arsip Bulanan: Februari 2011

Fast Food Sebelum Ke Kantor Ala Yogya

Menu favorit Dosen Kuliner buat sarapan di pagi hari adalah nasi gudeg. Selain enak dan murah, menyantap makanan asal Yogya ini tidak banyak menghabiskan waktu. Penyajiannya cepat, dan tidak panas maka menyantapnya pun bisa sangat cepat. Sangat cocok untuk mengisi perut sebelum masuk kantor. Fast food ala KFC atau Mc Donald mah kalah cepat.

Di Bandung ada beberapa penjual nasi gudeg yang luar biasa. Seperti Gudeg Capitol, Gudeg Banda, Gudeg Yu Nap, atau Gudeg Bu Ratna. Semuanya enak dan punya ciri khasnya masing-masing. Dan yang terbaik di antaranya menurut versi Dosen Kuliner adalah Gudeg Capitol yang sudah terkenal sejak puluhan tahun yang lalu.

Gudeg Capitol bisa dijumpai di jalan Jenderal Sudirman Bandung, lebih tepatnya di sebuah gang kecil di samping Restoran Phoenix. Buka di pagi hari dan di sore hari (terus terang Dosen Kuliner belum pernah mencoba membeli di sore hari… Takutnya penjualnya berbeda). Jangan bingung kalau menemukan ada dua gerobak yang menjual Gudeg Capitol di gang tersebut. Karena keduanya sama saja… Itu supaya mempercepat pelayanannya saja.

Isi dari Nasi Gudeg Capitol tidak berbeda dengan penjual gudeg lainnya. Utamanya adalah sayur nangka, krecek, tahu, dan telor. Dan kalau mau lebih lengkap lagi bisa ditambah potongan ayam opor. Semuanya enak di Gudeg Capitol ini, tapi yang paling enak adalah telornya yang gurih karena dibuat dari telor bebek. Harga seporsi nasi gudeg tanpa ayam cuma sepuluh ribu doang.

Ngomong-ngomong soal Capitol, itu diambil dari nama sebuah bioskop yang pernah ada di tahun 1970an. Dosen Kuliner jadi teringat masa kecil ketika nonton film perang di bioskop itu…

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Februari 28, 2011 inci Bandung, Legenda, Nasi Gudeg, Sarapan

 

Ada Yang Enak-enak Nih Di Dekat Kuburan

Nasi goreng adalah salah satu makanan yang paling merakyat di Indonesia. Selain banyak penjualnya, membuat sendiri nasi goreng juga bukan hal yang sulit. Meskipun Dosen Kuliner tidak pandai memasak (gua kan jagonya cuma makan…), tapi kalau cuma disuruh masak nasi goreng mah masih mampu. Tinggal tuangin minyak, masukin bawang merah, telor, nasi putih, bumbu-bumbu, dan kecap manis. Terus tinggal dioseng-oseng… Jadi deh! Enak gak? Gak enak! Mendingan beli aja udah pasti enak…. Hahaha…

Salah satu penjual nasi goreng favoritnya Dosen Kuliner berada di ujung bawah jalan Pandu Bandung, dekat dengan gereja. Bukan yang diujung atas lho… Itu mah kuburan… Dulu, penjual nasi goreng Pandu ini merupakan cabang dari si Awih yang ada di jalan Sadewa yang juga beken di Bandung. Tapi sekarang sih udah jalan masing-masing. Nah sejak berpisah itulah, nasi goreng Pandu ini menjadi semakin top. Oya, saya peringatkan terlebih dulu bahwa daging yang digunakan di sini adalah daging babi.

Menu kesukaan saya di sini adalah nasi goreng, kwetiaw goreng, atau nasi kwetiaw. Soal rasa dijamin enak apalagi memasaknya tidak menggunakan kompor gas, melainkan arang yang akan menambah kenikmatan masakan. Harga seporsi nasi atau kwetiaw goreng cuma 13000 aja. Porsinya lumayan banyak.

 
3 Komentar

Ditulis oleh pada Februari 27, 2011 inci Bandung, Nasi Goreng

 

Pak Haji… I Love You But I Hate You

Salah satu pusat wisata kuliner di kota Bandung adalah jalan Burangrang. Di daerah sini bisa dijumpai Batagor Riri, Baso Malang Enggal, Bubur Ayam Pelana, dan Mie Encek. Dan yang ingin Dosen Kuliner ceritakan kali ini adalah Kupat Tahu Petis Pak Haji yang merupakan salah satu legenda kuliner Bandung karena sudah berdiri sejak tahun 1921. Lokasinya bukan di jalan Burangrangnya, tapi lebih tepatnya di jalan Putri.

To the point aja yah… Dosen Kuliner belum pernah menemukan masakan dari kupat yang seenak ini. Kupat dan tahu yang diberi kuah dari petis, lalu ditaburi krupuk kuning… Itu benar-benar enak! Top markotop! Mak nyuss! Hao ce sen cing ping (kata si Edric mah)! Sampai gak bisa komentar nih…

Cuma ada satu hal yang Dosen Kuliner tidak sukai dari Kupat Tahu Petis Pak Haji ini. Benar-benar tidak suka! Swear deh… I really really hate it! Yaitu porsinya yang sangat-sangat sedikit. Dosen Kuliner baru puas setelah makan 3 porsi… Hehehe… Harga per porsinya 11 ribu. Yah tidak murah-murah amat sih untuk porsi ukuran segitu.

Pak Haji, tambahin dong porsinya!

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Februari 27, 2011 inci Bandung, Kupat, Legenda

 

Yogya Express: Ini tuh Tukang Jajanan… Bukannya Bis Malam!

Di Cihampelas Walk (Ciwalk) Bandung, baru aja dibuka Yogya Express dari group Toko Yogya yang sangat terkenal di kota kembang. Lokasi tepatnya berada di atas Game Master. Berbeda dari toko-toko Yogya lainnya, Yogya Express mencoba menawarkan sesuatu yang baru. Jualan utamanya adalah aneka macam jajanan dan minuman. Misalnya seperti burger, spaghetti, cream soup, dan kopi.

Kemarin Dosen Kuliner mencoba dua sajian dari Yogya Express yang cukup unik dan masih jarang dijumpai di Bandung. Pertama adalah Potato Twist. Ini adalah kentang yang dipotong menggunakan alat khusus sehingga hasil potongannya seperti spiral. Setelah digoreng, potato twist bisa dinikmati dengan aneka rasa bumbu yang biasa digunakan pada kentang goreng. Rasanya sih seperti makan kripik kentang, cuma cara makannya yang berbeda.

Yang kedua, Dosen Kuliner mencoba minuman bernama Green Fury. Ini adalah ice blend yang dibuat dari Fanta Hijau. Karena Dosen Kuliner memang penggemar minuman dengan rasa Fruit Punch ini, maka Green Fury terasa sangat luar biasa.

Kedua menu yang harganya 6000 rupiah ini sangat cocok disantap sore hari sambil kumpul-kumpul bareng sahabat.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Februari 26, 2011 inci Bandung, Camilan, Minuman

 

Kepala eh… Kelapa Dibakar Biar Sehat

Di pinggiran jalan raya Holis Bandung ada sebuah warung yang menjual kelapa bakar yang digolongkan sebagai minuman kesehatan. Dulu sih namanya Kunigor…tapi sekarang namanya “Kelapa Bakar Kuningan”. Konon kelapa yang sudah dibakar dan kemudian ditambahkan dengan ramuan madu dan rempah asal Kalimantan ini memiliki banyak khasiat. Seperti: menambah stamina bagi pria (ini yang paling penting buat Dosen Kuliner… Hahaha), menyembuhkan asma, menyembuhkan rematik, menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kolestrol, dan masih banyak lagi.

Santapan utama dari kelapa bakar ini adalah airnya yang rasanya kini seperti bandrek. Dan tentunya daging kelapanya itu sendiri. Cuma sayangnya seringkali kelapa yang digunakan sudah tua sehingga dagingnya terasa tidak empuk. Seporsi kelapa bakar dijual mulai dari harga 7000 sampai 15000. Paling cocok disantap pada malam hari yang dingin. Dijamin badan akan kembali menjadi bugar!

 
1 Komentar

Ditulis oleh pada Februari 25, 2011 inci Bandung, Minuman

 

Gulai Kepala Ikan: Tak Ada Kakap, Tongkol Pun Mantap

Kalau berkunjung ke rumah makan Padang, Anda pasti akan menjumpai bahwa menu termewah di sana adalah gulai kepala ikan. Biasanya sih dari kepala ikan kakap merah. Masa dari kepala ikan mas atau teri sih…. Mana ada dagingnya? Iya, di sekeliling kepala kakap kita bisa mendapatkan banyak daging yang tebal dan empuk, tanpa ada tulang-tulang yang membuat kita harus waspada saat menyantapnya. Dengan bumbu gulai yang tajam akan membuat bau amis dari ikan tidak terasa.

Gulai kepala ikan kakap memang benar-benar mantap. Sayangnya tidak setiap rumah makan padang menyiapkan menu ini. Kalaupun ada, harga dari menu ini lumayan mahal. Jadi meskipun rasanya paling enak, tapi karena mahal maka tidak banyak yang memesannya.

Di dekat Bandara Husein Bandung, lebih tepatnya di jalan Lettu Subagio, ada rumah makan Padang yang menyediakan menu gulai kepala ikan… tentunya dengan harga yang terjangkau. Namanya Tuah Bundo. Tapi karena mahalnya harga kepala ikan kakap, rumah makan ini menggunakan jenis ikan yang lain. Misalnya: kakap hitam ataupun tongkol. Rasanya? Cuma beda-beda tipis dengan gulai dari kepala kakap.

Harganya dijamin murah! Seporsi gulai kepala ikan tongkol plus dua porsi nasi dihargai 14 ribu saja. Nyam… Nyam… Nyam…

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Februari 25, 2011 inci Bandung, Masakan Padang

 

Mending Zending Juice Aja

Masih melaporkan dari kawasan SDK 1 BPK Penabur Bandung di jalan Jenderal Sudirman Bandung. Sesudah kenyang makan mie baso yang ada bakutnya, jangan ketinggalan mencoba kesegaran dari Zending Juice. Zending merupakan panggilan populer dari SDK 1 BPK Penabur, yang merupakan sekolah dasar terbaik, terhebat, dan terkeren di kota Bandung! (ini menurut Dosen Kuliner loh… Lantaran anaknya Dosen Kuliner bersekolah di sana… Hahaha)

Zending Juice terkenal dengan mix juice-nya, alias jus campuran dari beberapa macam buah. Di sini tersedia jeruk, melon, strawberry, sirsak, mangga, nanas, belimbing, wortel, tomat, kelapa, dan alpukat. Nah silahkan Anda pilih sendiri buah yang ingin dicampur menjadi mix juice. Jus favoritnya Dosen Kuliner adalah campuran belimbing, wortel, dan jeruk. Seger banget deh!

Harganya sama rata. Apapun campurannya cuma 6000 rupiah saja. Murah kan? Porsinya juga banyak… apalagi kalau dibungkus. Daripada minum minuman bersoda, lebih baik minum jus buah yang pasti menyehatkan.

 
1 Komentar

Ditulis oleh pada Februari 24, 2011 inci Bandung, Minuman

 

Ada Bakut Di Balik Mie Baso

Di sekitar SDK 1 BPK Penabur Bandung yang berada di jalan Sudirman, ada banyak penjual makanan enak yang umumnya harganya juga bersahabat. Salah satunya adalah Mie Baso Sari Sedap yang menjadi favoritnya Dosen Kuliner. Sama seperti penjual mie lainnya, di sini juga tersedia mie atau bihun. Bisa dikuah, di-yamien manis maupun asin. Dan untuk isiannya ada baso, marus (darah ayam), usus babi, drokdok (krupuk kulit) babi, dan bakut babi (ini yang spesialnya).

Porsinya banyak, bikin Dosen Kuliner puas tanpa harus nambah. Harganya? Murah… Cuma 8000 aja. Oya, jangan salah memilih penjual mie baso karena di sekitar sana ada tiga penjual mie. Yang pakai bakut cuma di Sari Sedap yang nongkrongnya di depan pintu gerbang Taman Kanak-Kanak.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Februari 23, 2011 inci Bandung, Mie

 

Steak Murah Cuma Ceban!

Di Bandung ada beberapa penjual steak yang harganya bersahabat dengan kantong seorang dosen honorer… Hehehe…. Di antaranya Road Cafe yang ada di jalan Cilaki atau Warung Steak yang ada di jalan Tamansari. Satu lagi penjual steak murah yang rasanya boljug (boleh juga) adalah Steak Moen-Moen yang ada di area food court Bandung Trade Centre (BTC), jalan Dr Djundjunan dekat pintu tol Pastur.

Ragam menu yang ditawarkan memang tidak banyak. Yang menjadi favorit di sini adalah Chicken Steak yang disajikan di atas hot plate, lengkap dengan kentang goreng dan sayuran. Harga satu porsi Chicken Steak cuma 9000 rupiah. Sedangkan harga Tenderloin Steak cuma sepuluh ribu aja. Harga tersebut sudah termasuk es teh manis. Murah banget kan? Sekarang Dosen Kuliner mau nyanyi dulu ah…

Andai aku jadi si Gayus…
Bisa makan enak tiap hari…
Gak usah nyari yang murah…

 
1 Komentar

Ditulis oleh pada Februari 21, 2011 inci Bandung, Steak

 

Bubur Ayam Kriuk-kriuk

Berdasarkan pengamatan Dosen Kuliner selama ini, di Bandung terdapat 1.573.886 penjual bubur ayam. Gak percaya? Itung aja sendiri! Hahaha… Tapi yang pasti bubur ayam tuh merupakan makanan yang paling gampang dijumpai. Apalagi di pagi hari, hampir di setiap jalan ada yang jualan bubur ayam. Di Bandung ada beberapa tukang bubur ayam yang sangat terkenal, bahkan bisa dibilang sudah melegenda. Seperti Bubur Mang Oyo,Bubur Gang Kasmin, atau Bubur Hong Sin.

Nah, bubur ayam yang mau Dosen Kuliner rekomendasikan kali ini namanya Bubur Ayam Kriuq. Buburnya sih standar-standar aja. Toppingnya juga standar seperti bubur ayam dimana-mana. Ada cakue, suwiran ayam, dan krupuk. Yang membuatnya spesial adalah taburan cakue yang digoreng super kering, sehingga mengeluarkan bunyi kriuk-kriuk saat menyantapnya. Mantap banget deh! Bisa bikin Dosen Kuliner ketagihan.

Bubur Kriuq ini bisa dijumpai pagi hari di depan Sekolah Bina Bakti, yang berada di jalan Bima Bandung. Harga seporsinya cuma 6000 rupiah. Kalau untuk Dosen Kuliner porsinya sih kurang banyak. Perlu dua porsi baru perut terasa kenyang….

 
1 Komentar

Ditulis oleh pada Februari 20, 2011 inci Bandung, Bubur, Sarapan