Ini Dia Lomie Paling Laris Se-Bandung!

Setiap pagi sekitar jam setengah delapan, di trotoar jalan Astana Anyar (tepat di seberang kantor cabang Bank BCA), berdiri dengan sabar belasan orang. Mereka bukannya sedang menunggu bis atau angkutan kota. Tapi mereka sedang menanti datangnya gerobak penjual lomie yang paling laris di Bandung. Tidaklah berlebihan apabila Dosen Kuliner memberikan predikat ‘paling laris’. Karena memang kenyataannya seperti itu. Belum juga penjualnya datang, para pelanggan sudah setia menanti. Saking nikmatnya, para pelanggan pun tidak berkeberatan menunggu hingga satu jam sebelum pesanan datang. Dan kalau Anda datang lebih dari jam 9 pagi, biasanya sih sudah tidak kebagian.
Lomie Astana Anyar ini memiliki rasa asin, berbeda dengan penjual lomie di Bandung pada umumnya yang rasanya manis. Yang membuat lomie asin ini spesial adalah menggunakan ayam kampung. Dan jika Anda doyan ati ampela, telur muda, ceker, sayap, brutu, marus, ataupun bagian ayam lainnya, Anda bisa memintanya kepada si penjual. Bagi yang tidak doyan mie, disini juga menyediakan lo bihun atau lo kwetiaw.

 

Di Dekat Sumur Ada Nasi Kuning Enak Banget!

Ini bukan sembarang sumur, tapi Jalan Sumur Bandung yang ada di ujung  Jalan Tamansari. Nah, di sana tuh kalau pagi-pagi ada penjual nasi kuning yang selalu ramai pengunjung. Apalagi alasannya selain rasanya yang enak dan harganya terjangkau. Nasi kuning Sumur ini juga menyediakan aneka macam lauk dan sayur yang bisa membuat Anda semakin nikmat menyantap sepiring nasi kuning hangat. Seperti telur dadar, perkedel, soun, ayam goreng, ataupun ati ampela. Tapi yang paling top markotop, yang juga merupakan favoritnya Dosen Kuliner adalah daging cincang yang empuk banget. Makan nasi kuning plus daging cincang adalah juaranya nasi kuning se-Bandung!

 

Mampir Ke GOR Pajajaran… Cobain Anen Chinese Food!

GOR Pajajaran sudah lama dikenal sebagai pusat kuliner Bandung di pagi hari. Banyak penjual jajanan yang bakal memanjakan lidah Anda. Salah satunya adalah Anen Chinese Food. Sebenarnya kurang tepat disebut Chinese Food, lantaran menu yang tersedia sangat terbatas. Di sana cuma menyediakan aneka nasi goreng, mie goreng/rebus, bihun goreng/rebus, kwetiaw goreng/rebus, dan cap cay. Tapi meskipun terbatas, semua masakan di Anen ini rasanya spesial…. enak banget! Menu favorit Dosen Kuliner di sini adalah nasi cap cay, yaitu masakan aneka macam sayur yang disiram ke atas nasi putih. Oya, di sini juga menyediakan sayur oyong untuk dimasak dengan mie, bihun, atau kwetiaw rebus/kuah.

 

Warung Sate Dursasana Bikin Dosen Kuliner Ketagihan

Yang namanya warung sate kaki lima jumlahnya tidak terhitung di Bandung. Hampir di setiap jalan bisa dijumpai warung sate yang umumnya menjajakan sate ayam dan sate kambing. Kalau bicara rasa, warung-warung tersebut rasanya kurang lebih sama, jarang ada yang spesial. Ada sih beberapa warung sate kelas trotoar yang beken diBandung, seperti yang ada di jalan Anggrek atau Gardujati. Tapi warung sate yang benar-benar membuat Dosen Kuliner berada di jalan Dursasana, tidak jauh dari Pasar Pamoyanan. Apa yang membuat warung sate ini spesial? Potongan satenya cukup besar, nasinya hangat dan banyak sehingga Dosen Kuliner tidak perlu melakukan ritual tambah nasi, dan untuk menambah kenikmatan makan sate mintalah semangkuk kuah gule gratis. Tapi yang gratis tuh kuahnya doang, kalau mau dagingnya yah harus bayar!

 

Sop Ikan Aci Andalan Dunia Baru

Di jalan Gardujati Bandung ada sebuah rumah makan favorit Dosen Kuliner, namanya Dunia Baru. Ingat yah,Dunia Baru, bukannya Bumi Baru. Soalnya kalau Bumi Baru tuh nama rumah duka di Bandung. Salah satu menu andalan rumah makan ini adalah sop ikan aci yang hangat dengan potongan fillet ikan gurame di dalamnya. Adapun menu lain yang cukup beken dari rumah makan ini adalah menu babat putihnya. Tapi buat Dosen Kuliner dan keluarga, sop ikan aci is the best!

 

Mie Miskam…. Dijamin Bikin Ketagihan

Hampir setiap hari Sabtu, Dosen Kuliner menikmati lezatnya semangkok yamien manis dengan baso dan pangsit dari ‘Mie Miskam’. Penjual mie yang berlokasi di jalan Talaga Bodas dekat dengan jalan Palasari ini, memang beken banget. Berjualan sejak siang hari, belasan meja panjang yang tersedia selalu dijejali pengunjung. Menurut Dosen Kuliner, Mie Miskam ini mirip banget dengan Mie Encek yang juga populer di Bandung. Baik jenis mienya, rasanya, hingga cara penyajiannya. Hanya harganya Miskam lebih murah dan porsinya lebih banyak. Seporsi mie baso dihargai cuma tiga belas ribu. Bahkan anak Dosen Kuliner adalah penggemar berat mie Miskam ini. Saking enaknya, dia selalu menghabiskan dua porsi yamien asin baso. Selamat mencoba!

 

Sate Buntel, Cara Gampang Makan Kambing

Salah satu penjual sate kambing yang populer di kota Bandung adalah Pak Kardjan. Outletnya bisa dijumpai dibeberapa food court beken atau datang aja ke lokasi pusatnya di seberang Hotel Hilton Bandung. Soal rasa sudah gak perlu diragukan lagi. Satenya dijamin enak, dijamin empuk. Tapi menu spesial pak Kardjan ini adalah sate buntelnya. Menu ini cocok banget buat kamu yang giginya gak berani melawan daging kambing yang tidak seempuk daging ayam. Pada sate buntel, daging kambingnya sudah dicincang kemudian dibungkus dengan lapisan lemak, baru dibakar. Ehmmm… mantap banget rasanya. Tapi kalau giginya masih gak kuat juga menggigit sate buntel ini…. yah coba aja diemut seperti permen. 🙂

 

Lumpia Basah Jumbo… Puas Bangettt!!!

Di Bandung memang banyak banget penjual jajanan lumpia basah. Rasa-rasanya hampir di setiap sekolah bisa kita jumpai penjual lumpia basah. Bahkan beberapa penjual juga menyediakan versi yang sudah digoreng garing. Nah kalo kamu mau nyobain lumpia basah yang rasa dan porsinya spesial, coba datang di sore hari ke depan Toko  Buku Merauke yang ada di jalan Cibadak. Di sana ada penjual lumpia basah yang rasanya lebih enak dibanding penjual lain, dan porsinya berukuran jumbo. Memang sih harganya dua kali lipat dari harga pasaran lumpia basah. Tapi Dosen Kuliner jamin kalian bakal puasss.  Lumpia di sini menggunakan  campuran irisan bengkoang, toge, dan tahu, yang kemudian dimasukkan ke dalam kulit lumpia. Oya lokasinya di sebelah mie Danau Toba yang sudah pernah dibahas sebelumnya. Hanya berbeda waktu jualannya saja.

 

Seafood Mas Gondrong… Enakkkk!… Murahhhh!

Jalan Kelenteng Bandung panjangnya tidak seberapa. Tapi di jalan ini bisa dijumpai beberapa penjual kuliner yang enak-enak. Di pagi hari ada penjual bubur tiram (sudah pernah saya tulis artikelnya). Di siang hari ada nasi campur Bintang yang popule dan mie Sakum. Sedangkan di malam hari ada penjual seafood yang beken, yaitu Mas Gondrong. Beberapa bulan ini seafood Mas Gondrong yang biasa berjualan di trotoar ini, mulai berjualan sejak siang hari di sebuah rumah di jalan Kelenteng. Tempatnya sudah pasti lebih nyaman dan lebih bersih. Menu favorit Dosen Kuliner dari masakan Mas Gondrong ini adalah ikan goreng kerapu saos padang dan cumi goreng tepungnya. Rasanya enakkkkk!!! Harganya murahhhhhh!!!

 

Ayam Oli…. Ada Yang Berani Nyoba?

Denger namanya sih serem juga… Ayam Oli… Yang kebayang tuh ayam yang digoreng atau dibakar pake oli… Emang enak? Tapi tenang dulu. Di sini tuh cuma namanya doang yang pake oli. Ayamnya tuh tetap digoreng pake minyak goreng, dan pada saat dibakarnya tetap diolesi kecap. Lalu kenapa sih dikasih nama Ayam Oli? Nama itu diberikan oleh para pelanggan setianya lantaran rumah makan yang sekarang berlokasi di jalan Kesatriaan Bandung (dekat jalan Pasirkaliki), pada mulanya berjualan di pelataran bengkel ganti oli. Selain menjual menu-menu yang umum, seperti ayam goreng, ayam bakar, sayur asem, tahu, tempe, pete, dan kawan-kawan. Tapi yang paling populer di sini adalah sambel dadaknya. Jangan lupa untuk memesan tingkat kepedasan dari sambalnya.